Cemas Berlebihan Berisiko Meninggal Akibat Kanker

Sering mengalami kecemasan berlebih, ternyata tidak hanya dapat merusak kesehatan mental. Orang dengan kecemasan berlebihan lebih mungkin meninggal akibat kanker. Serbuah studi baru diungkapkan oleh European College of Neuropsychopharmacology Congress.

Setelah menghimpun dan menganalisis dari 15.000 di Inggris, para peneliti menemukan bahwa pria dengan gangguan kecemasan, dua kali lipat berkemungkinan meninggal akibat kanker dalam jangka waktu 15 tahun dibandingkan mereka yang tidak mengalami gangguan kesehatan mental.



Adanya kanker ini, tentunya diikuti oleh beberapa faktor risiko lainnya yang dapat meningkatkan terjadinya kanker. Misalnya, mereka yang hidup dengan kecemasan berlebih mungkin jarang berolahraga atau didukung kondisi medis lainnya dan memungkinkan memicu terjadinya kanker. Kecemasan itu sendiri sebenarnya menjadi salah satu hal yang dapat meningkatkan risiko kanker.

Salah satu peneliti Olivia Remes, Ph.D. (C), dari University of Cambridge, mengatakan, kecemasan bisa meningkatkan hormon stres atau kortisol. Hal ini memicu sel kanker untuk mempercepat pertumbuhan tumor dan mutasi DNA penyebab kanker. Studi ini melibatkan pria dengan gangguan kecemasan umum, kondisi mental yang serius, serta mereka yang sering merasa amat gugup. Gangguan ini cenderung obsesif dan tidak terkendali.

Remes mengatakan, kecemasan yang berlanjut dapat memperbesar kemungkinan risiko kanker. Untuk mengecilkan risiko terjadinya kanker, ada baiknya mereka yang dilanda kecemasan berlebihan untuk segera berkonsultasi ke psikiatri. Biasanya orang dengan gangguan kecemasan disarankan untuk melakukan terapi kognitif, obat-obatan anti-kecemasan, sehingga membantu mengurangi kecemasan diri. Demikian dikutip dari laman Menshealth, Jumat (4/11/2016).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cemas Berlebihan Berisiko Meninggal Akibat Kanker"

Post a Comment