Kagum! Dia Merusaki Wajahnya dengan Pistol, Tapi Wanita Ini Mengampuni Dia Karna Alasan Ini!

Luar Biasa Debi Baigrie, seorang model asal Amerika berusia 54 taahun ini menceritakan kembali kisah tragis yang pernah dialaminya saat dirinya berumur 28 tahun. Tahun itu, dia bertemu dengan Ian Manuel, seorang remaja 13 tahun yang menembak wajahnya dengan pistol demi 20$.

Debbie harus menjalani operasi yang sangat berat untuk pemulihan wajahnya sedang Ian menjalani hukuman penjara.
Ketika Ian 2 tahun berada di penjara, dia akhirnya bisa menghubungi Debbie dan meminta maaf. Debbie bertanya, kenapa hari itu dia tidak bunuh dirinya saja? Ian menjawab, dia tidak bermaksud untuk membunuh orang. Dia tidak sengaja melepaskan pelatuk pada pistolnya. SEjak dari itu, setiap hari raya, Ian akan mendapatkan surat dari Debbie untuk mengucapkan selamat hari raya.

Debbie mengaku,"Memang saat aku terluka, memang sakit rasanya. Apalagi saat itu aku punya anak dan aku tak bisa membersihkan mulutku. Aku marah saat itu, tapi kalau dipikir – pikir, Ian hanyalah anak remaja yang masih labil tak mengerti apa – apa."
Seterusnya, jangka waktu 20 tahun, Debbie dan Ian terus membangun komunikasi. Ian juga sering tulis surat terima kasih kepada Debbie yang selalu memberikan perhatian kepadanya.
.




Beberapa tahun kemudian, Ian akhirnya dapat lepas dari penjara dan menjadi orang yang jauh lebih dewasa dibandingkan dirinya saat berumur 13 tahun.
Dirinya yang berumur 39 tahun sekarang telah bebas dan bahkan mengangkat Debbie sebagai ibu angkatnya.
Debbie berkata,"aku memaafkan dirinya, dan aku mendukung dia. Seseorang jika tak diberi kesempatan tidak akan bisa berubah. Aku tak akan menyerah pada dirinya."



Debbie berencana mencarikan kerja untuk Ian sebagai batu loncatannya. Meskipun susah orang – orang bisa menerima statusnya, tapi Debbie percaya, perubahan dirinya akan dirasakan oleh masyarakat dan akan diterima oleh mereka.

Berikut video mengharukan ini :

Manusia bisa aja melakukan kesalahan, kecil atau besar, semua manusia pasti melakukannya. Hanya saja, ketika kita jadi korban, maukah kita memberikan kesempatan untuk mereka berubah?

Tweet

Subscribe to receive free email updates: